Chingudeul, sebagai penonton kdrama, kita tau dong, betapa banyaknya
drama yang rilis di Korsel sana. Nah, untuk bahan pertimbangan
chingudeul sebelum menonton, kami akan membuat semacam review singkat
dari dua episode awal drama yang kami tonton. Tapi tentu saja karena
review kdrama biasanya bersifat subyektif, kami harap chingudeul jangan
langsung memutuskan untuk nggak nonton kdrama tersebut setelah baca
review-nya, soalnya masalah selera kan, berbeda-beda. Semoga postingan
ini membantu, ya. Review ini akan berada pada label Sneak Peek.
Anyeong, chingudeul!
Hari ini aku mau kasih Sneak Peek drama terbaru Seo In Guk-Jang Na Ra, judulnya
Hello Monster/I Remember You.
Lee Hyeon kecil tadinya hidup layaknya anak-anak biasa. Ia bermain dengan adiknya, ia tersenyum dan tertawa. Suatu hari, ayahnya mendapati ia mengubur burung di bawah pohon. Ayahnya, Lee Joong Min (diperani Jeon Kwang Leol) langsung merasa khawatir. Bukan apa-apa, ayah Lee Hyeon adalah seorang psikiatri. Ketakutan terbesarnya adalah bila anak-anaknya tumbuh menjadi psikopat.
Apalagi, saat itu Lee Joong Min punya pasien psikopat ganteng bernama Lee Joon Yeong (diperani DO) yang nggak diketahui bagaimana masa lalu dan latar belakangnya sampai ia menjadi psikopat, padahal mengetahui latar belakang itu penting banget supaya bisa menentukan terapi yang harus dilakukan ke Joon Yeong. Akhirnya, selama ini Lee Joong Min cuma bolak-balik dengerin cerita Joon Yeong yang berubah-ubah setiap kali diterapi.
Nah, Lee Joong Min tambah parno pas melihat buku gambar Hyeon yang penuh gambar mengerikan. Apalagi pas dikonfirmasi ke adiknya, katanya benar itu Hyeon yang ngegambar.
Pas di adegan ini, aku sih langsung tau pasti yang ntar jadi psikopat ini adiknya.
Eh, habis itu, Hyeon main ke kantor polisi tempat ayahnya kasih terapi buat Joon Yeong dan nggak sengaja keduanya bertemu. Ngobrol dari hati ke hati pula. Ayahnya melihat. Udah gitu, Joon Yeong malah manas-manasin Joong Min, katanya Hyeon mirip dia. Tentu aja Joong Min makin curiga.
Joong Min punya jurnal tempat dia menuliskan semua hasil terapi dan segala macam, termasuk pikiran-pikiran randomnya. Dia sempat menulis kalau dia berpikir bahwa anaknya ini monster. Hyeon baca halaman itu, tapi dia nggak ngomong apa-apa.
Akhirnya, Hyeon kecil yang mukanya imut banget ini (duh, andai aku tau siapa nama pemerannya. Info dong yang tau!) dikurung di ruang bawah tanah oleh ayahnya.
Nah, suatu hari, Joon Yeong berhasil kabur dari penjara. Tempat yang dia tuju adalah rumah profesor Lee (curiga kalo dia ini sebenarnya kakaknya Hyeon, mungkin nggak, sih?). Etapi habis itu Joong Min berusaha nyerang Joon Yeong dengan pisau dapur. Berantem, deh. Adiknya Hyeon yang melihat kejadian itu dari kamar, malah kabur lewat jendela. Padahal biasanya kalo di drama-drama Korea, anak-anaknya bakal menyerbu keluar dan berusaha nolong ayahnya, ya nggak sih? Hyeon aja yang denger ribut-ribut gitu langsung lari ke pintu dan gedor-gedor sambil manggil ayahnya. Beneran ini pasti yang psikopat itu adiknya.
Ayah Hyeon ditemukan mati. Hyeon diperiksa psikiater dan hasil pemeriksaan menyatakan ia amnesia. Padahal ada bagian-bagian yang ia ingat, tapi ia nggak mau bilang. Hyeon diangkat anak oleh Hyeon Ji Soo, polisi sekaligus rekan kerja ayahnya. Ia disekolahkan di Amerika hingga akhirnya dua puluh tahun kemudian berhasil menjadi dosen kriminologi di John Jay College. Namanya pun diubah menjadi David Lee (Hyeon dewasa diperani Seo In Guk).
Namun, pada suatu hari, ia mendapat e-mail dari Korea. Isinya adalah foto-foto olah TKP dari kejadian pembunuhan di Bangbaedong. Yang membuatnya tertarik, pengirim e-mail itu menggunakan lukisan yang pernah dilukis adiknya sebagai avatar. Iya benar, buku gambar yang dikira ayahnya milik Hyeon itu ternyata adalah milik adiknya.
Setelah diperiksa, ip address-nya berasal dari kantor polisi. Makin tertariklah Hyeon. Ia pun langsung pulang ke Korea. Di bandara, ia berhasil memecahkan kode yang ditinggalkan pembunuh di Bangbaedong. Kode itu menunjukkan lokasi pembunuhan berikutnya. Ia pun langsung menuju ke sana, ke Dowhadong.
Tak lama setelah ia datang dan menyelidiki TKP, datang rombongan polisi, terdiri dari Cha Ji Ahn (diperani Jang Na Ra), Son Myeong Woo (diperani Min Sung Wook), Choi Eun Bok (diperani Son Seung Won), dan Min Seung Joo (diperani Kim Jae Young).
Begitu Hyeon menoleh, Cha Ji Ahn langsung mengenali dia sebagai "anak yang ia kuntit sejak 20 tahun lalu."
Sempat dikira sebagai Kang Eun Hyeok, team leader mereka yang baru, keempat personel polisi ini pun mendengarkan dengan serius penjelasan Hyeon tentang pembunuhan tersebut. Ketika Kang Eun Hyeok yang asli datang, Hyeon kabur lewat jendela.
Cha Ji Ahn nggak rela dong kehilangan Hyeon lagi, langsung dia kejar dan akhirnya tertangkap lalu Hyeon dibawa ke kantor polisi. Tapi karena tak terbukti bersalah, ia dibebaskan. Hyeon kembali ke rumahnya yang belum ditempati orang. Kuncinya pun masih disimpan di tempat biasa.
Sementara itu di kantor polisi, rapat internal team Eun Hyeok memutuskan bahwa mereka akan menggunakan kecerdasan Hyeon untuk mengungkap kasus ini. Toh hipotesa yang dia katakan di TKP tadi memang benar adanya. Cha Ji Ahn pun menawarkan diri menjadi penghubung Hyeon.
Saat Hyeon sedang beberes rumah, Cha Ji Ahn menelepon dan minta kerja samanya. Hyeon menolak lalu menutup telepon.
Hyeon tak menemukan jurnal ayahnya di tempat biasa, tapi sebagai gantinya, ia menemukan sekotak kaset berisi rekaman terapi antara ayahnya dengan Lee Joon Yeong.
Ia juga menemukan buku gambar adiknya yang salah satu lukisannya dijadikan avatar e-mail misterius sebelumnya.
Cha Ji Anh pulang dan mendapati ada bibinya di rumah. Ia memberi tau bibinya bahwa ia sudah bertemu Hyeon dan mengatakan bahwa Hyeon adalah saksi kunci untuk peristiwa Joon Yeong. Duh, ada apa sih sebenarnya di antara mereka ini?
Kemunculan Lee Joon Ho (diperani Choi Won Young) sebagai dokter forensik juga mencurigakan bagiku.
Hyeon kembali ke TKP di Dowhadong dan menemukan lukisan digantung. Masalahnya, lukisan itu nggak matching dengan interior kamar. Setelah diperhatikan lebih dekat, ada tanda tangan di lukisan itu yang mengingatkan Hyeon pada adiknya.
Malamnya, Cha Ji Ahn juga kembali ke TKP dan menemukan petunjuk kode seperti yang dipecahkan Hyeon pada kasus sebelumnya. Masalahnya, Ji Ahn nggak ngerti ini kode apaan. Jadi, dia memutuskan untuk menemui Hyeon yang hari itu sedang jadi dosen tamu di kuliah umum pada sebuah universitas.
Nah, berhubung ceritanya Ji Ahn ini orangnya rada ceroboh ya, dia kan duduk di undakan paling atas, eh nggak sengaja kursinya terdorong jatuh dan dia meluncur sepanjang koridor, dong. Begitu sampai di depan Hyeon, dengan santainya Hyeon memberhentikan laju kursi Ji Ahn dengan sebelah kaki.
Selesai kuliah, Ji Ahn membahas kasus pembunuhan berantai tadi dengan Hyeon dan Hyeon memberi tahu hipotesanya: dua korban yang dibunuh memiliki wajah dan postur tubuh yang sama (segitu pasarannya ya muka orang Korea?)
Selain itu, di kedua TKP pasti ditemukan bunga hyacinth ungu.
Dari kode yang ditinggalkan pelaku di TKP, Hyeon bisa memecahkan koordinat peta tempat pembunuhan ketiga akan terjadi. Team Eun Hyeok pun langsung bergegas ke TKP.
Dalam perjalanan, Ji Ahn berhasil menghubungi perempuan calon korban ketiga ini via telepon. Sayangnya, si calon korban keburu panik dan menyerang pelaku sebelum Ji Ahn tiba di tempat.
Dan inilah ending episode kedua.
Hello Monster/I Remember You tayang setiap hari Senin dan Selasa di KBS 2, pukul 21.55 sejak 22 Juni 2015 dan akan tamat pada 11 Agustus 2015 (16 episode).
-YN-