Chingudeul, sebagai penonton kdrama, kita tau dong, betapa banyaknya
drama yang rilis di Korsel sana. Nah, untuk bahan pertimbangan
chingudeul sebelum menonton, kami akan membuat semacam review singkat
dari dua episode awal drama yang kami tonton. Tapi tentu saja karena
review kdrama biasanya bersifat subyektif, kami harap chingudeul jangan
langsung memutuskan untuk nggak nonton kdrama tersebut setelah baca
review-nya, soalnya masalah selera kan, berbeda-beda. Semoga postingan
ini membantu, ya. Review ini akan berada pada label Sneak Peek.
Annyeong, chingudeul!
Drama saeguk, nih. Buat yang seneng genre ini, aku rekomenin banget banget banget.
Six Flying Dragons dibuka dengan adegan seorang lelaki mencuri makanan dari tas petani yang lagi jalan di depannya, kemudian mereka berdua ngobrol tentang pemerintahan saat itu. Dari situ, penonton mendapat gambaran tentang "tiga orang bajingan yang memegang pemerintahan dan membuat kelas menengah menderita, sehingga mereka merampok dari gelandangan."
Wauw. Kebayang ya, betapa hancur negeri itu. Nah, si lelaki yang tadi mencuri makanan itu bukan orang sembarangan. Dia adalah Sambong Jeong Do Jeon (diperankan Kim Myung Min). Waktu dia masuk ke tempat persembunyiannya di sebuah gua, udah ada yang nunggu dia. Lelaki itu adalah Lee Bang Won (diperankan Yoo Ah In), anak kedua Jenderal Lee Seong Gye.
Lalu di belakang Sambong, muncul satu orang lagi. Dia adalah Ddang Sae (diperankan Byun Yo Han). Takdir ketiganya ditentukan delapan tahun lalu, saat mereka bertemu.
Kemudian flashback.
Lee Bang Won kecil (diperankan Nam Da Reum) adalah anak bungsu Jenderal Lee Seong Gye, jenderal paling ditakuti di Hamju. Di mata Lee Bang Won, ayahnya adalah lelaki paling kuat sedunia.
Suatu hari, datang Poeun Jung Mong Joo (diperankan Kim Eui Sung), utusan pemerintahan Gaegyeong yang mengatakan bahwa Jenderal Lee akan diangkat sebagai chancellor kerajaan.
Selama ini, Jenderal Lee memang digadang-gadang sebagai orang yang bisa mencegah perang dengan bangsa Yuan. Berita ini tentu menggembirakan bagi kaum terpelajar di Gaegyeong, tapi ketika Sambong mendengar berita ini, ia mengatakan supaya jangan terlalu mempercayai Jenderal Lee.
Antara Sambong dan Poeun sendiri terjalin hubungan baik, tapi entah kenapa Sambong tak pernah terlalu terbuka dengan Poeun. Ia lebih memilih memberi tahu rencananya pada Hong In Bang (diperankan Jeon No Min).
|
Lee Seong Gye |
|
|
Sambong Jeong Do Jeon |
|
|
Poeun Jung Mong Joo |
|
Hong In Bang |
|
Lee Bang Won minta supaya diperbolehkan pergi ke Gaegyeong sendirian seperti kedua abangnya. Akhirnya, dengan ditemani Jo Young Gyoo (diperankan Min Sung Wook) dan Lee Ji Ran (diperankan Park Hae Soo), ayahnya mengizinkan.
Sementara itu, di Gaegyeong ada sekelompok gelandangan sedang rapat. Sasaran mereka adalah "orang norak dari kota" yang mempunyai dua ciri: berpakaian terlalu terang dan sibuk melihat ke kanan ke kiri. Di antara anak-anak gelandangan itu, ada kakak beradik Boon Yi (diperankan Lee Re) dan Ddang Sae (diperankan Yoon Chan Young), juga Gab Boon (diperankan Kwak Ji Hye). Mereka bertiga bergabung dalam satu kelompok untuk mencari korban. Ketiganya juga punya kesamaan: ibu mereka sama-sama diculik.
Ibu Boon Yi dan Ddang Sae bernama Gan Nan. Ada tiga petunjuk yang mereka tahu: ibu mereka dibawa ke Gaegyeong, orang yang menculiknya mempunyai semacam tato, dan si ibu sering menyenandungkan satu lagu yang mereka nggak hafal liriknya.
Sedangkan ibu Gab Boon diculik beberapa hari setelah melahirkan bayinya.
Dalam perjalanan, Lee Ji Ran minta izin pergi duluan. Ternyata ia menyelundupkan surat rahasia ke sebuah tiang. Hal ini dilihat Ddang Sae. Merasa penasaran, Ddang Sae pun membuka surat itu. Ternyata, di situ ada stempel yang persis dengan tato orang yang menculik ibunya.
Dan siapakah orang norak dari kota yang berhasil diculik para gelandangan? Tentu saja Lee Bang Won.
Saat Ji Ran kembali dan mengetahui Bang Won tak ada, ia pergi mencarinya bersama Jo Young Gyoo. Mereka tiba di kampung gelandangan tadi. Baju Bang Woon sudah dilucuti.
Ddang Sae dan Boon Yi menyusul dan langsung bertanya di mana Ji Ran menyembunyikan ibu mereka. Boon Yi juga membuka surat itu di hadapan semuanya. Young Yi langsung menghunuskan pedang ke Ji Ran, lalu setelah adu pedang beberapa kali, Ji Ran berhasil kabur.
Di sini aku curiga kalo keduanya sama-sama pengkhianat lho, chingudeul. Apalagi Ji Rannya nggak ketangkep.
Karena tahu suratnya ditujukan ke Lee In Gyeom, salah satu dari trio penguasa di situ, Bang Woon mengusulkan supaya mereka ke rumahnya untuk menanyakan langsung. Tentu aja Ddang Sae dan Boon Yi setuju (duh, pikiran anak-anak kenapa ya sederhana banget....). Dengan Gab Boon sebagai penunjuk jalan, mereka pun ke sana.
Mereka bertiga berhasil menyusup ke rumah Lee In Gyeom. Mereka masuk lewat dapur karena Gab Boon bilang makanan di sana enak. Waktu lagi enak-enak makan, mereka melihat Ibu Gab Boon diseret ke suatu tempat. Ternyata di sana ibu-ibu yang baru melahirkan dikumpulkan buat menyusui anak babi! Kesel nggak, sih? Melihat itu, Bang Woon marah banget dan bilang begitu ayahnya dia kasih tau tentang ini, beliau pasti langsung menghancurkan rumah ini dalam sekali libas.
Memang benar, Jenderal Lee geram banget waktu anaknya pulang bawa berita seperti itu. Jadi, beliau dan rombongan pun mampir ke rumah Lee In Gyeom.
Tapi namanya juga drama penuh intrik ya, Lee In Gyeom udah tau kelemahan Jenderal Lee. Jadi, ada kisah heroik yang selama ini beredar bahwa Jenderal Lee pernah membunuh pengkhianat bernama Jo So Saeng, padahal dia sudah dianggap abang sendiri. Nah, ternyata kejadian sebenarnya adalah Jenderal Lee yang berkhianat.
Dalam perjamuan antara Lee In Gyeom dan para tamunya, dipentaskan drama tentang itu. Tentu saja nama-namanya disamarkan, tapi karena Jenderal Lee tahu drama itu tentang dia dan Jo So Saeng, dia mengalah dan mengatakan pada raja bahwa ia menolak pengangkatannya.
Lee Bang Won melihat semua itu dan mengkonfrontasi Lee In Gyeom.
Lee In Gyeom sendiri sebetulnya memendam kekesalan karena posisi yang sekarang ia raih adalah berkat bantuan Kim Nae Pyung, orang yang selalu mengiriminya informasi dalam bentuk surat. Hingga kini, ia tak tahu siapa Kim Nae Pyung, sehingga Lee In Gyeom merasa ia sedang bekerja mewujudkan mimpi orang lain. Ia tak suka hal itu.
Dengan penolakan Jenderal Lee, para petinggi dari golongan Sadaebu kalang kabut karena tak ada yang akan menyambut utusan tentara Yuan. Padahal diam-diam Lee In Gyeom sudah menyiapkan Sambong Jeong Do Jeon sebagai pengganti. Sementara golongan Sadaebu yang terpelajar tidak menginginkan perang, trio Lee In Gyeom-Baek Yoon-Gyung Bok Heung ingin bergabung dengan Yuan supaya terjadi ekspansi wilayah kekuasaan.
Lee In Gyeom tahu Sambong berniat membunuh utusan Yuan, maka ia mengutus Gil Tae Mi, ahli pedang terbaik sekaligus komandan militer Goryeo menyamar sebagai utusan Yuan. Yang tak diketahui Lee In Gyeom, Sambong pun sudah mengutus anak buahnya yang setia, Lee Eun Chang mengirim surat ke Yuan dan meminta ada utusan yang datang.
Jadi, ketika Gil Tae Mi menyerang Sambong yang dikiranya akan membunuh tentara Yuan padahal yang dipegang Sambong hanyalah kue berbentuk panjang, bukannya belati, saat itu juga terkuak rencana Lee In Gyeom yang sebenarnya.
Sambong pun berpidato yang menyulut semangat rakyat dan membuat gentar utusan Yuan yang datang.
Dalam segala keriuhan itu, Lee Bang Won, Dang Ssae, dan Boon Yi harus terlibat.
|
Gil Tae Mi |
|
Wah, nonton saeguk memang harus siap dengan twist di mana-mana, chingu.
Six Flying Dragons tayang di SBS setiap hari Senin dan Selasa, mulai tanggal 5 Oktober 2015 sebanyak 50 episode.
-Della-